Apa itu Framing? Ini Cara Menganalisis Framing Berita dan Contoh Kasusnya
Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah ideologi atau cara pandang seorang wartawan atau media saat mengkonstruksikan fakta yang terjadi, lebih condong kemana media tersebut. Pada dasarnya, framing adalah metode penyajian realitas atau fakta di mana kebenaran tentang suatu kejadian tersebut tidak diingkari secara total melainkan oleh media dibelokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan terhadap aspek-aspek tertentu.
Biasanya untuk menciptakan framing sebuah media menggunakan istilah-istilah yang berkonotasi tertentu, ditambahkn foto/karikatur, dan lain sebagainya. Misalnya seperti gambar karikatur Presiden Jokowi dan Menkes yang ditonjolkan gagap dalam mengatasi pandemi Covid-19 di bawah ini:
Pengertian Framing
Definisi framing adalah cara bercerita yang digunakan oleh wartawan atau media untuk menuliskan berita dengan memojokkan atau menonjolkan aspek realitas tertentu dibandingkan aspek lainnya.
Penulis berita menggunakan cara pandang dan perspektifnya tersebut untuk menentukan fakta apa yang ingin ditonjolkan atau dihilangkan sehingga membawa berita ke arah yang dikehendakinya.Seorang penulis yang "memainkan" framing akan cenderung menyertakan penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas di mana pada realitas tertentu tertentu akan mendapatkan alokasi lebih besar daripada realitas yang lain, atau tidak berimbang.
Metode Analisis Framing Berita
- Struktur Sintaksis, yaitu perangkat struktur yang digunakan wartawan dalam menyususn fakta atau peristiwa (pernyataan, opini, kutipan pengamatan atas peristiwa) ke dalam bentuk susunan umum berita.
- Struktur Skrip, yaitu perangkat struktur yang digunakan wartawan dalam mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita.
- Struktur Tematik, yaitu perangkat struktur yang digunakan wartawan dalam mengumpulkan pandangannya atas isu yang terjadi ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.
- Struktur Retoris, yaitu perangkat struktur yang digunakan wartawan dalam menekankan arti tertentu ke dalam berita, bisa dengan pemakaian pilihan kata (idiom) tertentu, grafik, dan gambar yang dipakai untuk mendukung framing tulisan.
Contoh Analisis Framing
- Unsur what, di mana unsur yang menginformasikan bahwa apa yang telah dilakukan Jokowi, yaitu kritik yang dilemparkan ke media mendapat tanggapan serius dari pihak media yang tidak suka dikritik oleh Jokowi dikarenakan Jokowi telah dibesarkan berkat jasa-jasa media.
- Unsur why, di mana unsur yang menyajikan topik baru untuk menggiring pembaca mengapa Jokowi malah mengkritik media, seharusnya harusnya mengkritik menterinya yang dinilai oleh pengamat poolitik tidak menghasilkan prestasi atau kinerja yang bagus.
- Unsur who, di mana Sindo hanya menggunakan satu narasumber saja yang diwakili unsur (Who). Penggunaan satu narasumber ini terkesan berita tidak berimbang, Sindo cenderung mengunakan narasumber yang mendukung pihak media selaku pihak yang mendapatkan kritik dari Jokowi.
- Pada paragraf pertama menyebutkan bahwa media membesarkan nama Jokowi dan berhasil menjadikan Jokowi sebagai presiden. Dari paragraf pertama, jelas Sindo ingin berupaya membagun citra media dengan meyakinkan bahwa media sangat berjasa terhadap kiprah politik Jokowi selama ini dan Kritikan Jokowi terhadap media dinilai oleh Sindo bagaikan kacang lupa kulitnya.
- Paragraf 2 dan 3, penulis menggunakan pernyataan seorang narasumber, Igor Dirgantara, dari kalangan pengamat politik. Ia berasumsi Jokowi salah alamat jika mengkritik media, seharusnya yang dilakukan Jokowi adalah mengkritik menteri-menterinya yang minim prestasi dalam kinerjaanya. Pada paragraf 2 dan 3, juga dijelaskan dengan elemen “detail” yang menggiring informasi kepada pembaca bahwasannya pengamat politik pun menganulir kritikan Jokowi. Dalam kedua paragraf tersebut secara berlebihan merugikan pihak Jokowi dan hanya menguntungkan pihak media.
Posting Komentar