Mengenal Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi
Di era seperti sekarang ini, perkembangan siklus transformasi budaya luar ke dalam budaya lokal sangatlah pesat yang disebabkan adanya faktor globalisasi. Globalisasi membawa dampak baik positif maupun negatif di berbagai belahan dunia.
Semakin pesatnya globalisasi membuat semua negara saling terhubung, dapat dijangkau dengan mudah dan cepat. Lalu, apa saja dampak negatif globalisasi bagi suatu negara? Berikut simak lebih lanjut mengenai mengapa globalisasi berdampak buruk dalam bidang ekonomi dan budaya suatu bangsa.
Apa yang Dimaksud Globalisasi?
Globalisasi adalah proses keterbukaan dan pertukaran pandangan ataupun budaya-budaya di seluruh penjuru dunia.
Sebagai proses pertukaran pandangan dunia, tentu globalisasi mempunyai dampak yang cukup berpengaruh terhadap kehidupan manusia, seperti dalam bidang politik, ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.
Dampak Negatif Globalisasi Di Bidang Ekonomi
Seiring perkembangannya, semakin derasnya arus globalisasi memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif tentunya dibutuhkan oleh suatu negara agar terciptanya good citizen (warga negara yang unggul) sehingga terbentuk negara yang maju.
Namun, dampak positif tersebut juga diikuti oleh hal-hal negatif lainnya. Termasuk efeknya dalam hal ekonomi maupun hilangnya nilai-nilai yang menjadi ciri atau jati diri asli sutau bangsa.
1. Terhambatnya Pertumbuhan Industri Lokal
Kehadiran pasar internasional tentu memberikan berbagai manfaat di bidang ekonomi, namun juga sekaligus menimbulkan dampak buruk bagi laju pertumbuhan ekonomi industri kecil, khususnya indusrti kecil yang berada di negara berkembang.
Perkembangan globalisasi yang semakin pesat menyebabkan semakin mendominasinya perusahan-perusahan multinasional, hal itu mengakibatkan laju sektor industri lokal tidak bisa berkembang dengan baik.
Kekuatan modal yang dimiliki oleh industri berskala multinasional membuat konsumen lokal lebih memilih perusahaan multinasional dibandingkan memilih industri lokal. Sehingga hal ini dapat mematikan unit-unit usaha lokal. Sebagai contohnya, semakin menjamurnya pusat perbelanjaan (mall) modern yang dikuasai oleh asing yang menyebabkan toko kelontong, pasar tradisional dan pusat perbelanjaan yang dikelola oleh lokal perlahan semakin tergeser.
2. Kegiatan Impor Yang Melebihi Kegiatan Ekspor
Dampak negatif globalisasi selanjutnya adalah meningkatknya impor yang dilakukan oleh suatu negara, akan tetapi kegiatan ekspornya menurun.
Ketergantungan suatu negara terhadap suplai produk dari negara lain akan menyebabkan negara tersebut tidak mampu bersaing dalam mengembangkan kegiatan ekspornya. Akibatnya, produk industri lokal akan kalah bersaing dengan produk luar negeri, dan akhirnya masyarakat lebih cinta terhadap produk luar dibandingkan produk lokal.
3. Kesenjangan Sosial Meningkat
Dampak negatif dari adanya globalisasi, juga berimbas pada meningkatnya kesenjangan sosial di masyarakat. Persaingan pasar bebas menyebabkan industri di negara-negara maju semakin berkembang, akan tetapi menghambat pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.
Selain itu industri lokal yang dikuasai oleh asing akan memicu perusahaan tersebut lebih memilih untuk mempekerjakan tenaga kerja asing dibandingkan tenaga kerja lokal. Akibatnya jumlah pengangguran semakin meningkat dan dapat memicu bertambahnya orang miskin serta meningkatnya krisis keuangan di suatu negara.
4. Kapitalisme yang Terus Tumbuh
Tumbuhnya sistem ekonomi kapitalis merupakan salah satu dampak negatif dari globalisasi di bidang ekonomi. Sejatinya kapitalisme lebih berhubungan dengan politik, namun juga akan berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi yang diambil oleh suatu negara.
Sistem ekonomi kapitalis sendiri dikuasai oleh pihak swasta dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme ini terjadi ketika pihak swasta menguasai sektor ekonomi, baik perdagangan, industri maupun produksi.
Oleh karenanya, sistem ini akan menguntungkan hanya untuk segelintir orang saja, seperti para pemegang saham. Sementara itu kesejahteraan para buruh terabaikan, padahal peran buruh dalam perusahaan merupakan suatu penyangga penting untuk keberhasilan produk perusahaan.
4. Menurunnya Rasa Nasionalisme dan Gaya Hidup yang Tidak Sesuai Budaya Bangsa
Derasnya arus globalisasi dapat memberikan dampak negatif, yaitu mudah terpengaruh oleh gaya hidup yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara.
Gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya suatu negara dapat merusak atau melunturkan rasa nasionalisme masyarakat terhadap negaranya.
Contohnya seperti masyarakat Indoesia lebih mencintai budaya luar negeri ketimbang menyukai budayanya sendiri, seperti sudah tidak suka menonton pagelaran wayang kulit.
5. Liberalisasi Perdagangan
Kegiatan ekonomi yang saling terintegrasi menyebabkan sistem ekonomi menjadi lebih terbuka. Di sisi lain, hal ini berdampak negatif karena aktivitas ekonomi ditentukan oleh kekuatan pasar global, tidak ditentukan oleh kebijakan atau peraturan oleh masing-masing negara sehingga menciptakan liberalisasi perdagangan.
Semua dampak negatif globalisasi tersebut tentunya harus disaring. Dengan mengetahui dampak yang timbul dari pengaruh globalisasi terhadap perdagangan internasional, suatu negara dapat mengambil langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak negatif dari globalisasi terhadap perdagangan internasional.
Posting Komentar